Perdagangan saham di sesi Eropa hari Rabu(4/12), index utama telah diperdagangkan lebih tinggi ketika para pelaku pasar masih berfokus pada hasil pertemuan Bank Sentral Eropa dan nonfarm-payrolls AS.
Index Stoxx Europe 600 naik 0.2% di level 319.67, sedangkan pada index yang lebih spesifik di wilayah Eropa, index DAX 30 naik 0.2% di level 9,242.25, index CAC 40 naik 0.4% di level 4,188.45, dan index FTSE 100 naik 0.03% di level 6,534.20.
Pada pergerakkan saham di wilayah Eropa, dengan saham Sage Group PLC naik 6.6% setelah perusahaan tersebut melaporkan kenaikan hasil pendapatan. Sementara itu, saham Accor SA juga alami kenaikan sebesar 2.8% setelah broker meningkatkan peringkat saham perusahaan tersebut.
Pada perdagangan saham di sesi Eropa hari Rabu(4/12), index utama Inggris telah diperdagangkan lebih tinggi dengan saham perusahaan Sage Group PLC telah pimpin kenaikan terbesar.
Index FTSE 100 naik 0.1% di level 6,539.20, setelah alami penurunan selama 3 hari beruntun.
Pada saham perusahaan Sage Group telah melonjak naik sebesar 7.7% setelah perusahaan tersebut meningkatkan dividen sebesar 6%.
Sedangkan pada pergerakkan saham sektor pertambangan di wilayah Inggris juga mengalami pergerakkan positif, dengan saham Rio Tinto PLC naik 2.1%, BHP Billiton PLC naik 1.9%, Randgold Resources Ltd. naik 1.5%, dan Glencore Xstrata PLC naik 1.5%.
Sementara itu, pergerakkan saham sektor perbankan Inggris telah alami penurunan dengan saham Standard Chartered PLC turun sebesar 7.2% setelah perusahaan tersebut mengatakan mengalami kesulitan dengan kondisi pasar yang telah diperkirakan dan pendapatan yang datar di tahun 2013 ini.
Pada saham HSBC Holdings PLC juga turun sebesar 1.4%, Barclays PLC turun 1.2%, dan Lloyds Banking Group PLC turun sebesar 0.5%.
Perdagangan pre-open AS hari Rabu(4/12), Wall Street telah diperdagangkan lebih tinggi ketika para pelaku pasar berfokus terhadap data ekonomi AS yang akan dirilis pada malam ini.
Index Dow Jones Industrial Average naik 0.11%, index S&P 500 naik 0.05%, dan index Nasdaq 100 naik 0.13%.
Pada pergerakkan saham sektor ritel di AS telah menjadi perhatian para pelaku pasar, dengan saham J.C. Penney naik 4.35% setelah perusahaan tersebut mengalami pengingkatan penjualan setidaknya sebesar 10% di tahun 2013 ini.
Sedangkan pada saham sektor teknologi di wilayah AS, dengan saham Apple telah naik sebesar 0.36% setelah UBS AG merekomendasikan untuk membeli sahamnya, dan dilanjutkan dengan saham Microsoft yang turun 0.10% setelah perusahaan tersebut memperkenalkan game console terbarunya pada 22 November 2013.
Bursa saham AS diperdagangkan melemah pada hari Rabu (4/12), dengan indeks S&P 500 dan Dow Jones masih berada di wilayah negatif dalam empat hari berturut-turut setelah laporan pekerjaan sektor swasta menguat dari yang dierkirakan.
Menguatnya data ekonomi dapat membebani saham AS, jika terjadi kekhawatiran bahwa akhir bulan ini The Fed akan memulai program stimulus meski keuntungan ekonomi umumnya dapat membantu pasar dalam jangka panjang.
Indeks S&P 500 terakhir turun 7 poin atau 0,4%, di level 1.788, semakin jauh di bawah level dari 1.800. Dow Jones turun 48 poin atau 0,3%, di level 15.867 , meluncur lebih jauh angka dari yang sebelumnya di level 16.000. Indeks Nasdaq turun 12 poin atau 0,3%, di level 4.025, masih bertahan di atas level 4.000 tetapi masih berada di jalur penurunan dalam tiga hari berturut-turut.
Sementara, Departemen Perdagangan mengatakan defisit perdagangan negara itu turun 5,4% menjadi $40,6 milyar pada bulan Oktober, sesuai dengan harapan.
Perdagangan valuta asing di hari Rabu(4/12), poundsterling telah melemah terhadap dolar AS dan euro setelah dirilisnya data PMI sektor jasa Inggris di bulan November.
Selama berlangsungnya perdagangan di sesi Eropa, pasangan GBP/USD melemah 0.20% di level 1.6359 dimana pasangan tersebut cenderung menembus level support di level 1.6198 dan level resistance di level 1.6442. Sedangkan poundsterling lanjut melemah terhadap euro, dengan EUR/GBP menguat 0.04% di level 0.8294.
Poundsterling terlihat kembali mendapat tekanan setelah sebuah laporan resmi yang dirilis oleh Kelompok riset pasar, Markit yang menunjukkan bahwa final PMI sektor jasa Inggris telah naik menjadi 51.2 di bulan November, dari 50.9 di bulan Oktober 2013 lalu.
Pada perdagangan di hari Rabu (4/12), Dolar As menguat terhadap mata uang lainnya karena investor melihat dari hasil laporan ekonomi AS di tengah harapan The Fed akan kembali dengan program stimulus.
Pada perdagangan pagi di Eropa, USD/JPY menguat 0,05% di level 102,57.
Dolar didukung pada komentar Institute for Supply Management di hari Senin bahwa aktivitas manufaktur di AS tumbuh pada laju tercepat sejak bulan April 2011 di bulan November, memicu optimisme atas pemulihan ekonomi AS.
Sementara itu, ekspektasi bahwa BOJ akan memperluas program stimulus dalam rangka untuk memenuhi target inflasi 2% pada tahun 2015 terus menekan yen ke level yang lebih rendah.
Sementara pada perdagnagn lainnya, EUR/USD melemah 0,01% di level 1,3588. Di zona euro, data resmi menunjukkan bahwa penjualan ritel turun 0,2% pada bulan Oktober, mengalahkan ekspektasi untuk kenaikan 0,3%, setelah 0,6% penurunan bulan sebelumnya.
Pada Pound melemah terhadap dolar, dengan GBP/USD melemah 0,19% di level 1,6360, dengan USD/CHF melemah 0,02% di level 0,9043. Greenback juga menguat terhadap Australia, Selandia Baru dan dolar Kanada, dengan AUD/USD melemah 1,31% di level 0,9016, NZD/USD melemah 0,67% di level 0,8186 dan USD/CAD menguat 0,21% di level 1,0672.
Indeks dolar AS, yang melacak kinerja greenback versus sekeranjang enam mata uang utama lainnya, naik 0,07% di level 80,69.
AS akan merilis laporan ADP pada penciptaan lapangan kerja sektor swasta, serta data penjualan rumah baru dan neraca perdagangan. Selain itu, Institute of Supply Management juga akan merilis PMI layanannya.
Perdagangan valuta asing di hari Rabu(4/12), euro telah melemah terhadap dolar AS setelah dirilisnya data pasar tenaga kerja AS yang telah melampaui perkiraan sehingga memperkuat perkiraan bahwa Federal Reserve akan segera melakukan pemangkasan program stimulusnya.
Selama berlangsungny perdagangan di sesi AS, pasangan EUR/USD melemah 0.30% di level 1.3524, dimana pasangan ini cenderung menembus level support di level 1.3490 dan level resistance di level 1.3622. Sedangkan euro juga alami pelemah terhadap poundsterling, dengan EUR/GBP melemah 0.05% di level 0.8287.
Dolar AS kembali mendapat dukungannya setelah sebuah laporan resmi yang dirilis oleh ADP National Employment yang menunjukkan bahwa jumlah lapangan pekerjaan sektor swasta di AS, diluar sektor pertanian, pemerintahan, dan industri telah naik sebanyak 215,000 lapangan pekerjaan di bulan November 2013.
Sementara itu, lantai bursa Hong Kong mengalami koreksi di perdagangan hari Rabu (04/12) akibat terbawa suasana koreksi di Asia setelah bursa Wall Street berakhir negatif semalam akibat kekhawatiran terhadap masalahtapering stimulus moneter.
Data services PMI China dari HSBC yang hasilnya menurun tipis, juga sedikit memberikan pesimisme terhadap laju pemulihan di negeri China. Tercatat indeks utama Hang Seng (HSI) merosot (-0.65%) atau merosot (-156.03) poin pada kisaran 23754.44. Sedangkan indeks Hang Seng di bursa berjangka juga ikut melorot sekitar (-0.56%) atau tumbang (-136) poin pada area 23775.
Di lantai bursa nampak saham kelas berat seperti HSBC Holdings PLC mengalami koreksi 1.4%. Sedangkan saham Industrial & Commercial Bank of China Ltd. menurun 1.3%. Dan saham Agricultural Bank of China Ltd. melemah hingga 1%.
Secara umum koreksi Hang Seng terkait dengan pesimisme akibat koreksi bursa Wall Street semalam sehingga memicu aks jual di lantai bursa. Sentimen negatif yang menggelayuti bursa AS adalah spekulasi investor mengenai data penjualan mobil dan ritel yang akan dirilis pekan ini. Data-data tersebut dapat memberikan petunjuk baru apakah Federal Reserve akan memangkas nilai stimulus mereka dalam waktu dekat.

0 Response to "Review Analisa Berita Perdagangan Mata Uang Dunia Sepanjang Hari Ini"
Posting Komentar