Seluk Beluk Analisa Fundamental Trading Forex


Analisa Fundamental
Analisa Fundamental pada dasarnya mengambil pendekatan berdekatan berita ataupun rumor yang beredar di pasar, Seperti yang kita kethui bersama bursa financial seperti saham dan pasar uang sangat sensitif denganberita yang sedang beredar di market. Demikianlah yang terjadi pada PasarFOREX trading. Bahkan dapat dikatakan bahwa yang menggerakkan nilai tukar mata uang adalah berita. Dengan kata lain berita adalah penggerak emosi market yang mengakibatkan berubahnya titik keseimbangan pada nilai tukar mata uang.

Jika Anda seorang yang awam, mungkin kita tidak terlalu peduli dengan kenaikan tingkat suku bunga US misalnya. Tetapi tidakbagi seorang trader. Kenaikan Suku Bunga Bank Central oleh The Fed ( Bank Sentralnya US ) dapat berarti menguatnya dolar US hingga ratusan point yang berarti disanalah uang dapat diperoleh. Atau sebaliknya, kerugian dapat terjadi jika tindakan yang diambil tidak sesuai dengan pasar.

Itu sebabnya news/berita sangat berpengaruh terhadap portfolio investasi seorang forex trader, maka kini saatnya Anda juga mempelajari analisa fundamental.

Ada alur logis dan hukum-hukum ekonomi yang berlaku disini. ( meski kadang-kadang tidak 100% berlaku kenyataannya analisa fundamental berkaitan bukan saja dengan pemikiran logis dari kebijakan moneter atau berita yang keluar tetapi juga bagaimana pasar bereaksi terhadap berita tersebut alias psikologi pasar ).

Istilah - Istilah Analisis Fundamental
Jika anda belum mengerti mengenai bisnis ini, tolong baca halaman ini
• Federal Open Market Committee ( FOMC )
Adalah lembaga bagian dari Federal Reserve (bank sentral Amerika) yang menetapkan kebijakan tingkat suku bunga dan kredit. FOMC merupakan lembaga pembuat kebijakan yang paling penting dalam sistem Federal Reserve. Lembaga yang saat ini diketuai oleh Ben Bernanke ini biasanya secara periodik mengadakan 8 kali pertemuan dalam setahun untuk memutuskan
apakah perlu atau tidak adanya perubahan dalam kebijakan moneter.
• FOMC Minutes
Adalah pengumuman dari Federal Reserve yang menjelaskan tentang pertemuan yang
diadakan lembaga penentu kebijakan moneter Amerika ini sebelumnya.
• Business Inventories
Angka persediaan barang yang telah diproduksi namun belum terjual. Merupakan salah satu komponen dalam perhitungan GDP dan dapat memberikan petunjuk penting mengenai arah perekonomian di masa yang akan datang.


• Consumer Price Index ( CPI )
Adalah data yang mengukur rata-rata perubahan harga yang dibayarkan oleh konsumen (dalam rata-rata) untuk berbagai barang dan jasa tertentu (lebih kurang 200 macam kategori). CPI merupakan indikator inflasi yang paling umum digunakan dan dianggap juga sebagai indikator keefektifan kebijakan pemerintah. Naiknya CPI mengindikasikan naiknya tingkat inflasi yang akan menyebabkan turunnya harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga.

Tidak seperti indikator inflasi lainnya, yang hanya mencakup barang-barang produksi lokal, CPI juga mencakup barang-barang impor. Kelemahannya ada pada kecilnya jumlah sampel yang diambil. Para analis biasanya lebih fokus pada Core (Inti) CPI, varian dari CPI yang tidak mencakup komponen-komponen yang perubahan harganya paling tidak stabil. Core CPI dinilai
lebih akurat dalam mengukur tingkat inflasi.
• Consumer Confidance
Data ini mengukur tingkat optimisme konsumen terhadap performa perekonomian. Pada
umumnya, Consumer Confidence akan tinggi jika tingkat pengangguran rendah dan GDP tinggi.
Data (perubahan) per bulan ini dianggap tidak berdampak signifikan pada tren secara
keseluruhan.
• Durable Goods Orders
Adalah data yang menghitung volume (dalam dollar) pesanan dan pengiriman barang-barang yang termasuk kategori tahan lama (barang yang usia manfaatnya 3 tahun atau lebih).
• Factory Orders
Adalah data yang menghitung nilai (dalam dollar) pesanan (order) baru barang-barang tahan lama (durable) dan tak tahan lama (non-durable). Data ini memberikan laporan yang lebih lengkap daripada data Durable Goods Orders yang dirilis satu atau dua minggu lebih awal.
Data pesanan barang ini memberikan gambaran mengenai akan seberapa sibukkah sektor
industri dalam beberapa bulan ke depan untuk memenuhi pesanan tersebut. Sehingga otomatis angka data yang lebih besar berarti semakin tingginya tingkat permintaan pasar. Artinya ekonomi akan semakin lebih baik.
• Gross Domentic Product ( GDP )
GDP mengukur nilai market barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara, tanpa
mempertimbangkan kebangsaan perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh pemerintah, dan total bersih ekspor.

GDP dirilis per kuarter, angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis: 1) advanced – rilis pertama; 2) preliminary –revisi pertama; dan 3) final – revisi kedua dan terakhir. Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.
• Housing Starts & Building Permits
Housing starts adalah data bulanan yang menghitung jumlah pembangunan unit perumahan
baru per bulannya. Sebagian besar data Housing Starts dikumpulkan dari jumlah aplikasi dan ijin (permits) untuk pembangunan rumah.

Data ini termasuk indikator utama. Pentingnya data ini terletak pada kemampuannya untuk memicu perubahan kondisi perekonomian, memprediksi perubahan tingkat pertumbuhan.
Turunnya jumlah unit perumahan baru dapat memperlambat perekonomian dan mendorong ke
arah resesi. Sebaliknya, peningkatan pada jumlah unit perumahan baru mengindikasikan
tumbuhnya perekonomian.

Peningkatan bulanan yang melebihi perkiraan diartikan sebagai indikasi naiknya tekanan inflasi.
• Institute For Supply Management ( ISM ) Index
Sebelumnya dikenal dengan NAPM, efektif berubah sejak Januari 2002.

Merupakan survei penting pada aktivitas manufaktur AS yang dilakukan oleh Institute forSupply Management (ISM). Laporan biasanya dikeluarkan pada hari pertama kerja pada tiap bulannya, menyediakan pandangan awal yang detail tentang sektor manufaktur sebelum dikeluarkannya laporan employment lain.

Survei ini dikenal dengan keakuratan timeliness (jangka waktu) nya, luasnya informasi yang ada, dan angka yang tertera pada headline-nya merupakan fungsi dari enam komponen utama :
pembayaran harga, order baru, supplier, pengantaran, produksi, inventaris, dan employment. Perlu dicatat, ketiga komponen terakhir merefleksikan kekuatan supply (penawaran), sementara tiga komponen sebelumnya merefleksikan kekuatan demand (permintaan).

Dapat dilihat bagaimana trend relatif antara dua kelompok tersebut (supply dan demand)menggambarkan balance antar dua kekuatan tersebut, dan hal ini memberikan pandangan bagi kebijakan-kebijakan Federal Reserve.

Komponen pembayaran harga (Price Paid) secara luas diperhatikan karena komponen ini
melibatkan unsur tekanan harga dalam sektor tersebut, angka 50 atau lebih mengindikasikan bahwa sektor tersebut sedang berkembang, sementara angka di bawah 50 menunjukan adanya penyusutan.
• Industrial Production
Industrial Production adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik,
pertambangan, dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi, dan lain-lain).
Manufacturing Production, komponen terbesar dari data Industrial Production, dapat diprediksi secara akurat dari total jam kerja dari laporan ketenagakerjaan. Salah satu kelemahan terbesar
dari data ini adalah dimasukkannya komponen tingkat produksi pelayanan publik yang bisa sangat dipengaruhi oleh perubahan (contohnya perubahan cuaca).

Peningkatan yang melebihi perkiraan pada indikator ini diartikan sebagai naiknya tingkat inflasi, yang pada gilirannya nanti akan menyebabkan turunnya harga-harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga
• Capacity Utilization
Capacity Utilization merupakan pelengkap dari data Industrial Production. Capacity Utilization
menghitung tingkat penggunaan modal negara yang dipakai dalam proses produksi tersebut
Data ini naik-turun sejalan dengan siklus bisnis. Naiknya tingkat produksi akan menyebabkan naiknya juga data ini. Namun, sangat tingginya tingkat kesulitan dalam menyusun data ini menyebabkan market kurang mempercayai tingkat akurasinya

Peningkatan yang melebihi perkiraan dari indikator ini diartikan sebagai naiknya tingkat inflasi yang pada gilirannya nanti akan menyebabkan turunnya harga-harga obligasi dan naiknya tingkat suku bunga.
• Leading Indicators
Adalah gabungan dari beberapa indikator ekonomi lainnya. Indeks ini disusun untuk mendapatkan sinyal tentang tren perekonomian yang lebih up-to-date (terkini) dan konsisten.
• Money Supply
Adalah data yang menghitung jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Merupakan jumlah dari:
• Jumlah uang yang beredar dalam bentuk koin maupun kertas;
• Jumlah pinjaman dari bank, kepada perseorangan, perusahaan dan bank-bank lain;
• Jumlah uang yang dipinjam oleh pemerintah.
Para pakar moneter meyakini bahwa Money Supply ini adalah indikator yang bagus untuk
memprediksi tingkat inflasi. Namun, korelasinya menjadi tidak dapat diandalkan sejak liberalisasi finansial pada tahun 80’an.
• Non-Farm Payrools ( NFP )
Jumlah tenaga kerja baru dari sektor non pertanian yang bekerja baik full-time maupun part-time yang mendapat upah/gaji resmi dari lebih dari 500 perusahaan swasta maupun publik.
Indeks ini mencerminkan kondisi sektor komersil & industri. Semakin tinggi nilainya
mengindikasikan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi.
• Producer Price Index ( PPI )
Adalah sekumpulan indeks yang menghitung tingkat perubahan harga jual barang dan jasa pada periode waktu tertentu yang diterima oleh para produsen domestik. PPI dihitung berdasarkan tiga area produksi : industri, komoditi, & produksi barang setengah jadi.

Singkatnya, PPI mengukur tingkat perubahan harga dari perspektif penjual.

Tidak sebagus CPI dalam mengindikasi tekanan inflasi. Tetapi karena memasukkan komponen barang-barang yang sedang dalam proses produksi, PPI seringkali dapat sekaligus memperkirakan CPI.
• Purchasing Managers' Index ( PMI )
PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur: Order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi.

Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.
• Productivity
Mengukur perubahan dalam jumlah barang dan jasa yang diproduksi per unit. Menggabungkan input buruh dan modal. Harga unit dari komponen buruh adalah indikator yang berguna untuk mengukur tekanan terhadap upah. Pentingnya produktivitas telah berkembang beberapa tahun terakhir sejak Federal Reserve telah mulai memberi perhatian pada perkembangan trend dan tingkat inflasi.
• Personal Consumption Expenditures - PCE
Kurang lebih sama dengan CPI, PCE adalah laporan (lebih tepatnya bagian dari laporan Personal Income) yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi Departemen Perdagangan. PCE mengukur tingkat perubahan harga barang-barang dan jasa. Komponen data ini terdiri dari pengeluaran-pengeluaran rumahtangga kontan maupun kredit untuk semua jenis barang baik tahan lama, tidak tahan lama, maupun jasa.
• Retail Sales
Data ini menghitung total penerimaan toko-toko ritel, tanpa memasukkan komponen
pengeluaran untuk sektor jasa di dalamnya. Data bulanan ini menunjukkan persentase
perubahan dari data bulan sebelumnya. Angka negatif menunjukkan jumlah penjualan menurun dari penjualan bulan sebelumnya. Revisi dari data yang sudah dirilis dapat menyebabkan fluktuasi harga yang cukup signifikan.
• Trade Balance
Trade balance adalah selisih bersih dari nilai ekspor dan impor barang dan jasa suatu negara dalam suatu periode tertentu. Angka positif menunjukkan surplus (ekspor melebihi impor), negatif menunjukkan defisit (impor melebihi ekspor).
• University of Michigan Consumer Sentiment Index
Adalah hasil survey tentang kepercayaan konsumen yang diselenggarakan oleh University of Michigan. Merupakan indikator kepercayaan konsumen Amerika yang paling banyak diperhatikan.

Kepercayaan konsumen adalah indikator penting bagi siklus bisnis karena menyajikan informasi penting tentang penilaian konsumen terhadap kondisi saat ini dan harapan pada masa mendatang. Kali ini saya akan memberikan sebuah video tentang analisa fundamental trading forex. Dengan adanya video ini akan membuat Anda mempercayai bisnis ini.

Data survey diambil dengan cara mengeposkan kuesioner ke 5.000 rumah tangga di seluruh negeri sebagai sampel yang mewakili, kurang lebih 3.500 diantaranya merespon. Kuesioner tersebut berisi 5 pertanyaan yaitu (1) rating kondisi usaha di lingkungan rumah tangga tersebut, (2) rating kondisi usaha dalam enam bulan, (3) ketersediaan lapangan kerja di lingkungan rumah tangga tersebut, (4) ketersediaan lapangan kerja dalam enam bulan, dan (5) penghasilan keluarga dalam enam bulan.

Consumer Confidence ini berhubungan erat dengan tingkat pengangguran, inflasi, dan
penghasilan riil. Umumnya, kepercayaan konsumen tinggi jika tingkat pengangguran rendah dan tingkat pertumbuhan GDP tinggi.

Pasar-pasar finansial menerjemahkan naiknya angka indeks ini sebagai indikasi akan naiknya pula tingkat pengeluaran konsumen. Tingginya tingkat pengeluaran pada gilirannya nanti akan dapat memicu naiknya tingkat inflasi.
• Unemployment Rate
Adalah persentase jumlah pencari kerja dibandingkan jumlah penduduk. Meski merupakan data
yang sangat umum dikenal (karena simple dan ada implikasinya dengan politik), Unemployment
Rate relatif kurang penting bagi market karena dianggap kurang akurat (seringkali terlambat
dalam memberikan sinyal perubahan tren perekonomian).
• Weekly Initial Jobless Claims
Adalah rata-rata per minggu jumlah klaim baru untuk mendapatkan tunjangan pengangguran.
Data ini menyediakan laporan yang up-to-date, meski juga seringkali keliru, tentang trend perekonomian, dengan peningkatan (penurunan) pada data ini berpotensi mengindikasikanterjadinya pelambatan (percepatan) tingkat pertumbuhan tenaga kerja.

Karena dirilis mingguan, data ini bisa menjadi sangat sensitif dan fluktuatif. Para analis lebih
memilih rata-rata pergerakan per 4 minggu dari data ini untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat.


Menganalisa fundamental itu sulit. Kecuali bagi mereka yang sudah mahir mempelajari spesialisasi masalah fundamnetal. Nah, kalau mau mempelajari fundamental ini, Anda harus sabar dan pelan-pelan. Satu persatu, cari di internet apa yang Anda butuhkan, baca-baca dan temukan bahasan yang mudah dulu (kalau ada)ha ha ha ha ha. Kalau Anda anggap sulit semua, maka bahasan ini pun saya rasa juga sulit. Tetapi karena Anda butuh, toh Anda baca juga bahasan ini. Jadi saya menang ha ha ha ha.

Mereka yang berdagang di pasar valuta asing (valas) mengandalkan dua bentuk dasar analisis:: analisa fundamental dan analisa teknis. Penggunaan analisa teknis di forex: harga diasumsikan mencerminkan semua berita, dan grafik adalah objek analisis. Namun tidak seperti perusahaan, negara-negara tidak memiliki neraca, jadi bagaimana analisa fundamental dapat dilakukan pada mata uang? Hayo, sulit kan?

Analisa fundamental adalah tentang melihat nilai intrinsik dari suatu investasi, penerapannya dalam forex memerlukan melihat kondisi ekonomi yang mempengaruhi penilaian mata uang suatu negara. Di sini kita melihat beberapa faktor fundamental utama yang memainkan peran dalam pergerakan mata uang.

Indikator Ekonomi 
Laporan indikator ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah atau organisasi swasta suatu negara itu melaporkan kinerja ekonomi. Laporan ekonomi adalah sarana yang digunakan negara untuk mengukur secara langsung kesehatan ekonom negara tersebut. Tetapi ingat bahwa banyak faktor-faktor dan kebijakan akan mempengaruhi kinerja ekonomi suatu bangsa.

Laporan ini dirilis dijadwalkan dengan waktu, lalu dengan ketersediaan pasar terdapat indikasi apakah ekonomi suatu negara telah meningkat atau menurun. Anda mungkin mengenali beberapa laporan ekonomi, seperti angka pengangguran, statistik perumahan, dan lain-lain. Namun, setiap indikator melayani suatu tujuan tertentu, dan dapat berguna bagi pelaku pasar. Di sini kita menggariskan empat laporan utama, beberapa di antaranya dapat dibandingkan dengan indikator fundamental khusus yang digunakan oleh investor ekuitas:

The Gross Domestic Product (GDP)
GDP dianggap sebagai ukuran luas ekonomi suatu negara, dan ini menunjukkan total nilai pasar semua barang dan jasa yang dihasilkan di suatu negara selama tahun tertentu. Kebanyakan pedagang fokus pada dua laporan yang diterbitkan pada bulan-bulan sebelum akhir angka GDP: laporan kemajuan dan laporan awal. Revisi yang signifikan antara laporan-laporan ini dapat menyebabkan volatilitas. GDP agak analog dengan marjin laba kotor dari sebuah perusahaan publik bahwa mereka merupakan ukuran pertumbuhan internal.

Simple-nya begini: GDP itu mengukur nilai market barang-barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara, tanpa mempertimbangkan kebangsaan, perusahaan yang menghasilkan barang atau jasa tersebut. GDP terdiri dari 4 komponen utama yaitu: tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh pemerintah, dan total bersih ekspor.

Dirilis per kuarter, angka data ini menunjukkan persentase pertumbuhan dari kuarter sebelumnya. Laporan GDP terbagi dalam 3 rilis:
1) advanced - rilis pertama;
2) preliminary - revisi pertama;
3) final - revisi kedua dan terakhir.
Revisi-revisi inilah yang biasanya berdampak signifikan bagi market.

Retail Sell
Data ini menghitung total penerimaan toko-toko ritel, tanpa memasukkan komponen pengeluaran untuk sektor jasa di dalamnya. Data bulanan ini menunjukkan persentase perubahan dari data bulan sebelumnya. Angka negatif menunjukkan jumlah penjualan menurun dari penjualan bulan sebelumnya. Pengukuran ini berasal dari sampel yang beragam toko ritel di seluruh bangsa. RetailSales (penjualan ritel) sangat dicermati oleh ahli ekonomi dan investor. Indikator ini mengikuti nilai dollar dari barang dagang yang terjual didalam perdagangan ritel dengan mengambil sampel perusahaan yang melakukan bisnis menjual produk akhir kepada konsumen.

Transaksi yang dilakukan di tempat-tempat pembelanjaan atau pasar dan tempat ritel bukan toko (seperti surat katalog dan mesin penjual) digunakan dalam data sampelnya. Perusahaan dari semua ukuran digunakan dalam survei.
Data yang dirilis akan meng-cover penjualan dari bulan sebelumnya, membuat indikator ini memiliki kategori tepat waktu tidak hanya dari kinerja industri penting (konsumsi konsumen secara umum sebesar dua per tiga dari total GDP), tetapi juga aktivitas level harga secara keseluruhan.

Retail Sales dianggap sebagai indikator koinsiden, dimana aktivitas didalamnya mencerminkan keadaan ekonomi terkini. Juga dianggap sebagai sebuah indikator vital pra-inflasi, yang menciptakan minat terbesar dari pengamat pasar dan Conference Review board, yang mengikuti data untuk direktur Federal Reserve Board.


Dirilisnya retail sales dapat menyebabkan volatilitas pasar yang berada diatas rata-rata. Indikator ini dapat digunakan sabagai alat prediksi dari tekanan inflasi dan dapat membuat investor untuk berpikir ulang mengenai kemungkinan The Fed untuk menurunkan atau menaikkan suku bunga, tergantung dari arah trend aset utamanya.


Sebagai gambaran, kenaikan tajam pada ritel sales ditengah siklus bisnis mungkin akan diikuti oleh kenaikan suku bunga jangka pendek oleh The Fed dengan harapan mengurangi kemungkinan inflasi. Hal ini akan menyebabkan investor untk melakukan aksi jual pada obligasi (menyebabkan nilai yield naik), dan dapat menimbulkan masalah pada saham juga, dengan inflasi menyebabkan menurunnya cash flow masa yang akan datang untuk perusahaan.

Jika pertumbuhan retail sales berhenti atau melambat, hal ini berarti konsumen tidak melakukan pembelanjaan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dan dapat menjadi sinyal dari sebuah resesi karena peran signifikan dari konsumsi individu pada kesehatan ekonomi.
Salah satu hal terpenting bagi investor dalam melihat indikator ini adalah "angka konsensus". Pada umumnya pasar tidak terlalu menyukai kejutan, jadi sebuah figur yang berada diatas ekspektasi, bahkan ketika ekonomi sedang memiliki kinerja yang baik, dapat memicu aksi jual saham dan obligasi, dengan kekhawatiran inflasi akan berada diatas dari yang diperkirakan.

Perusahaan ritel pun akan bergerak fluktuatif dengan dirilisnya indikator ini. Data yang dirilis akan menunjukkan bagaimana kinerja penjualan dari semua sektor dalam ritel, membuat investor dapat sedikit melihat kekuatan relatif dari sebuah sektor dibandingkan dengan keseluruhan.

Retail Sales termasuk salah satu yang terbesar dari yang terbesar, sebuah laporan yang dapat mengurangi terangnya sebuah ekonomi. Indikator ini menyediakan informasi industri secara ditel dan dapat benar-benar menggerakkan pasar.

Investor mungkin lebih baik menunggu para analis untuk menyeleksi laporannya dengan mengeluarkan komponen yang memiliki fluktuasi tidak wajar, dan mengambil kesimpulan dari hasil seleksi tersebut. Untuk pemegang saham-saham ritel, melihat pertumbuhan sektor dapat menentukan kinerja relatif dari saham-saham tersebut. (sumber: http://www.census.gov/svsd/www/advtable.html)

Industrial Production

Laporan ini menunjukkan perubahan dalam produksi pabrik-pabrik, tambang dan utilitas dalam suatu negara. memuat laporan a 'kapasitas pemanfaatan', sampai sejauh mana kemampuan masing-masing pabrik ini sedang digunakan. Ini sangat ideal untuk sebuah bangsa untuk melihat peningkatan produksi sementara berada di maksimum atau mendekati kapasitas maksimum pemanfaatan.

Trader menggunakan indikator ini biasanya berkaitan dengan utilitas produksi, yang dapat tidak stabil karena industri utilitas, dan pada gilirannya perdagangan dan permintaan energi sangat dipengaruhi oleh perubahan cuaca. Revisi yang signifikan antara laporan yang dapat disebabkan oleh perubahan cuaca, yang pada gilirannya, dapat menyebabkan volatilitas dalam mata uang bangsa.

Consumer Price Index (CPI)
CPI adalah ukuran dari perubahan dalam harga-harga barang-barang konsumen di lebih dari 200 kategori yang berbeda. Laporan ini, bila dibandingkan dengan ekspor suatu negara, dapat digunakan untuk melihat apakah suatu negara membuat atau kehilangan uang pada produk dan jasa.

Beberapa indikator utama lainnya adalah:
Personal Consumption Expenditures — PCE
Kurang lebih sama dengan CPI, PCE adalah laporan (lebih tepatnya bagian dari laporan Personal Income) yang dirilis oleh Biro Analisa Ekonomi Departemen Perdagangan. PCE mengukur tingkat perubahan harga barang-barang dan jasa. Komponen data ini terdiri dari pengeluaran-pengeluaran rumahtangga kontan maupun kredit untuk semua jenis barang baik tahan lama, tidak tahan lama, maupun jasa.

Purchasing Managers’ Index (PMI)
PMI merupakan indeks gabungan dari lima indikator utama, yang meliputi unsur: Order, Tingkat Persediaan, Produksi, Pengiriman, dan Tenaga Kerja. Angka indeks di atas 50 berarti industri mengalami ekspansi, di bawah 50 berarti mengalami kontraksi. Indeks ini dinilai sebagai indikator penting dan dianggap indikator terbaik dalam mengukur tingkat produksi. Indeks ini juga dapat mendeteksi tekanan inflasi dan aktivitas perindustrian.

Producer Price Index (PPI)
Adalah sekumpulan indeks yang menghitung tingkat perubahan harga jual barang dan jasa pada periode waktu tertentu yang diterima oleh para produsen domestik. Singkatnya, PPI mengukur tingkat perubahan harga dari perspektif penjual. Tidak sebagus CPI dalam mengindikasi tekanan inflasi. Tetapi karena memasukkan komponen barang-barang yang sedang dalam proses produksi, PPI seringkali dapat sekaligus memperkirakan CPI.
Jadi?

Berikut adalah beberapa tips berguna yang dapat membantu Anda ketika melakukan analisa fundamental di pasar valuta asing:

* Simpanlah kalender ekonomi di tangan yang berisi daftar indikator dan ketahui ketika dijadwalkan akan dirilis
* Ketahui ekspektasi pasar untuk data, dan kemudian perhatikan apakah harapan terpenuhi. Yang jauh lebih penting daripada data itu sendiri. Kadang-kadang, ada perbedaan drastis antara harapan dan hasil aktual, jika ada maka harus menyadari kemungkinan pembenaran untuk perbedaan ini.
* Jangan bereaksi terlalu cepat terhadap berita. Sering kali, angka yang dirilis dan kemudian direvisi, dan hal-hal yang dapat berubah dengan cepat. Perhatikan revisi ini, karena mungkin menjadi alat yang berguna untuk melihat trend dan bereaksi lebih akurat untuk laporan forecase.

Kesimpulan 

Ada banyak indikator ekonomi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi dasar-dasar forex. Sangat penting untuk meluangkan waktu tidak hanya melihat angka-angka, tetapi juga mengerti apa yang dimaksud dan bagaimana mereka mempengaruhi ekonomi suatu negara. Ketika digunakan dengan tepat, indikator ini dapat menjadi sumber daya berharga untuk setiap trader.

News Forex
"Forex" trading adalah bisnis yang rumit. Pedagang valuta asing harus memperhitungkan (antara lain) apa yang dapat disebut sebagai "dasar" sebuah negara faktor ekonomi (yaitu faktor-faktor kualitatif yang mungkin memiliki pengaruh pada nilai tukar mata uang). Jadi, apa yang ada dari faktor "fundamental" Perkembangan politik dan perkembangan (seperti perubahan pada suatu negara tentang kebijakan ekonomi pemerintah) dan relevan dengan keputusan yang diambil oleh bank sentral negara. Mereka juga menyertakan potongan-potongan suku bunga yang relevan, berita ekonomi yang mempengaruhi negara yang bersangkutan. Forex trader tidak hanya perlu menyadari informasi ini pada tahap awal, tetapi untuk secara efektif "menebak" bagaimana pasar uang akan bereaksi. Mungkin akan bijaksana bagi para pedagang (bahkan orang-orang dengan pengalaman pasar yang cukup besar) untuk mengabaikan unsur-unsur mendasar dan hanya mendasarkan keputusan pasar pada analisa teknis.

Sekitar tiga triliun dolar diperdagangkan setiap hari di pasar valuta asing (pada hari-hari yang beroperasi), sehingga dunia pasar paling likuid. FX trading adalah jauh berbeda dengan perdagangan saham. (Sebagai contoh, di pasar Forex, mata uang "dipasangkan" bahwa ketika salah satu dibeli, yang lainnya dijual, dan sebaliknya.) Karena itu, investor dapat menemukan FX perdagangan menjadi alat yang berguna diversifikasi portofolio investasi mereka.

Sejumlah faktor membuat pasar Forex unik (selain kepada likuiditas, yang disebutkan di atas). Ini termasuk fakta bahwa pasar beroperasi 24 jam sehari, 6 hari seminggu, dan bahwa pedagang di pasar biasanya menghasilkan margin keuntungan yang rendah (bila dibandingkan dengan pasar lainnya).

Pasar Forex telah berubah secara dramatis sejak partisipasi cukup dibuka di tahun 1970-an, sekarang, tidak hanya bank, tetapi berbagai lembaga dan investor (baik besar maupun kecil) yang secara rutin berpartisipasi dalam pasar. Jika Anda memilih untuk beroperasi di pasar ini, Anda akan disarankan untuk mengikuti kursus yang memiliki reputasi baik untuk mempelajari seluk berpasir yang rumit perdagangan mata uang dunia, mencari tahu tentang berbagai cara yang berbeda yang bisa dilakukan ini dan untuk secara konsisten menerapkan Forex trading strategi yang berhasil.

Faktor-faktor penting bahwa Forex trader perlu dipertimbangkan ketika melakukan analisisfundamental ekonomi suatu negara termasuk GDP negara itu, tingkat angka pekerja, neraca perdagangan dan anggaran terbaru. Banyak dari informasi ini tersedia bagi umum di Internet, dengan link-link tertentu.

Hasil analisa fundamental bisa mempengaruhi trader tindakan dalam beberapa cara. Sebagai contoh, seorang trader dapat menggunakan analisa fundamental untuk menentukan atau memprediksi arah dan sejauh mana negara tertentu bunga resmi mungkin berubah. Berdasarkan analisis ini, pedagang dapat menjual mata uang negara (jika dia memperkirakan suku bunga akan jatuh), atau membeli mata uang negara (jika dia memperkirakan suku bunga akan naik). Memang, investor besar dapat mengambil proses ini selangkah lebih maju dengan mencari untuk secara efektif mempengaruhi nilai mata uang suatu negara. Sebagai contoh, investor tersebut dapat mendanai pembangunan industri di suatu negara (ketika mata uang negara itu lemah) dan kemudian menjual kembali mata uang negara itu pada tingkat yang lebih tinggi (ketika mata uang kuat).

Dalam arti secara keseluruhan, jika seorang trader Forex memahami bagaimana melakukan analisa ekonomi fundamental, ia akan berada di posisi yang jauh lebih baik untuk trading forex

0 Response to "Seluk Beluk Analisa Fundamental Trading Forex"

Posting Komentar