Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands Dalam Trading Forex


Bollinger Bands digunakan untuk mengukur tingkat Volatility. Ketika harga cenderung diam garis Bollinger Bands akan merapat dan ketika harga aktif garis Bollinger Bands akan melebar. Bollinger Bands bisa berfungsi sebagai Support & Resistance dimana harga cenderung bergerak bolak-balik antara batas atas dan batas bawah (Bollinger Bounce). Bolinger Bands sangat membantu untuk mengetahui apakah harga sedang diam atau aktif. Wuiiiiiiiihhhh...Kaget ya! Tiba-tiba nyrocos aja menjelaskan Bollinger Bands. Ha ha ha ha ha. Suka-suka diriku ah... Klik judulnya, biar infonya lengkap.



Pencipta indikator ini (John Bollinger) mengatakan bahwa hal yang paling menarik dalam menganalisa menggunakan Bollinger Bands adalah memperhatikan bagaimana setiap orang menggunakannya. Meski ada beberapa aturan baku dalam Bollinger Bands, tetapi bisa saja trader satu dengan trader lainnya memiliki cara yang berbeda dan penggunaan yang berbeda pula dalam pemakaian Bollinger Bands.


Saya tidak pernah meninggalkan indikator ini dalam trading tool saya. Karena begitu mudah dipelajari dan mudah dibaca untuk "petunjuk" trading saya. Entahlah buat Anda, tetapi kebanyakan trader sukses menggunakan indikator ini. Mau ikut? Lanjutyuk!


Bollinger Bands adalah indikator awal yang tidak dapat dipakai sebagai indikator action. Harus dipakai bersama indikator lainnya. Tentukan salah satu indikator yang terbaik bagi Anda sebagai indikator action, Beberapa indikator action yang baik adalah RSI, Stochastic ataupun momentum. Pilih sesuai gaya trading Anda. 


Pada umumnya harga akan bergerak dalam sabuk, namun demikian dapat juga harga bergerak diluar dari sabuk. Ini dapat berarti akan terjadi reversal atau malah sebaliknya penguatan trend yang sedang berlangsung. Untuk mengetahuinya kita dapat melihat indikator action yang kita pakai.


Penentuan periode dalam Bollinger Bands juga berpengaruh disini. Semakin kecil periode yang dipakai maka lebar sabuk akan semakin kecil dan demikian sebaliknya.

secara umum Bollinger Bands terdiri dari tiga garis yaitu Upper Line, Botom Line, dan garis tengah diantara Upper Line dan Bottom Line (garis Moving Average).


Interpretasi dasar Bollinger Bands adalah bahwa harga cenderung tetap di dalam band atas dan bawah. Ciri khas Bollinger Bands adalah bahwa jarak antara band bervariasi berdasarkan volatilitas dari harga. Selama periode perubahan harga mata uang ekstrim (yaitu, volatilitas tinggi), band memperluas untuk menjadi lebih lebar. Selama periode volatilitas rendah, band-band yang sempit untuk memuat harga mata uang. Band diplot dua deviasi standar di atas dan di bawah rata-rata bergerak. Mereka menunjukkan "sell" ketika di atas rata-rata bergerak (atau dekat dengan bagian atas band) dan "buy" ketika dekat dengan band yang lebih rendah. Band yang digunakan oleh beberapa pedagang valas dalam hubungannya dengan analisis lainnya sebagai konfirmasi adalah RSI, MACD dan stohastik.


Berikut merupakan gambaran tentangnya. Apa yang dapat kita perhatikan dari gambar di atas ialah 3 garisan yang berlegar di sekitar bar candlestick. Middle Band merupakan kiraan harga closing untuk period tertentu dan menjadi asas (base) kepada Upper Band dan Lower Band yang dikira dengan data-data highest price untuk Upper Band dan data-data lowest price untuk Lower Band. ‘Default Parameter’ ialah 20-2.
Satu hal yang perlu anda ketahui tentang band Bollinger adalah bahwa harga cenderung untuk kembali ke tengah band.itu karena bollinger band juga berfungsi sebagai support dan resistance dinamis.
Bollinger Band 01
Signal untuk BUY sekiranya bar telah melepas Lower Band dan diikuti dengan formasi Bullish Candlestick Pattern. Signal untuk SELL sekiranya bar telah melepas Upper Band dan diikuti dengan formasi Bearish Candlestick Pattern. Selain itu, ketiga band tersebut juga berfungsi sebagai Support/Resistance Level.
Maka kalau saya lebih cenderung kepada scalping strategy, Bollinger Band (BB) untuk Time Frame 15min-30min menjadi asas rujukan saya.


Semasa kejatuhan/ kenaikkan sesuatu trend yang kuat (mungkin kerana news), Time Frame 30min-1hr lebih selamat digunakan sebagai asas rujukan untuk mencari ‘timing’ memasuki market DENGAN SYARAT closing bar yang baru tidak mencatatkan Low Price yang baru selepas bar bearish sebelumnya. Keadaan yang sama diguna-pakai untuk sesi uptrend.

Berikut ini beberapa entry point menggunakan bollinger bands :
1. Entry point untuk strategy buy bottom sell top
Inti dari strategy buy bottom sell top membeli atau menjual di ujung trend dimana harga akan balik arah . Sebagai dinamis support and resistamce, bollinger band memberikan signal bahwa harga akan balik arah , yaitu ketika pita band mendatar atau menyempit dan grafik menyentuh pita band luar , disertai kondisi market yang jenuh.
Bollinger Band 02
2. Entry point strategy breakout
Break out adalah kondisi dimana pecahnya sebuah batas yang selama ini jadi support atau resistance. Pada kondisi breakout , pita band melebar . Sehingga entry point untuk strategy ini adalah ketika grafik menembus support atau resistance yang di bentuk oleh bollinger bands , disertai band yang melebar dan volume yang meningkat .
Bollinger Band 03
3. Entry point strategy koreksi
Koreksi terjadi setelah trend panjang atau gerakan kuat terjadi . Entry point-nya adalah ketika grafik menyentuh atau mendekati garis band tengah setelah terjadi trend panjang atau gerakan kuat , disertai kondisi yang jenuh .
Bollinger Band 04
Itulah cara menggunakan bollinger band untuk trading forex kita.

0 Response to "Cara Menggunakan Indikator Bollinger Bands Dalam Trading Forex"

Posting Komentar